Jakarta, 25/05/2017 beritapolisi.com – Majunya teknologi informasi dan komunikasi menciptakan banyak media sosial yang berfungsi untuk menyebarkan informasi secara efektif dan efisien. Kehadiran media sosial juga membuat semua orang bisa memberikan opini secara bebas dan tanpa batas. Kebebasan beropini ternyata juga bisa memberikan dampak positif dan negatif pada penggunanya.
Kemudahan dalam membuat akun di media sosial membuat banyak bermunculan akun anonim yang sengaja dibuat dengan menyamarkan data dan indentitas asli serta akun psuedonim dimana sengaja membuat data yang bertentangan dengan identitas asli, tujuannya adalah untuk menyisipkan opini-opini berbeda pada sebuah media sosial.
Selain itu, para pemilik akun anonim dan psuedonim atau biasa disebut akun kloningan sengaja memberikan opini yang bertentangan untuk meramaikan opini publik dengan komentar negatif untuk menjatuhkan pihak-pihak tertentu. Namun, tidak dipungkiri bahwa beberapa akun anonim pun juga bisa memberikan opini positif yang bertujuan untuk membangun kepercayaan masyarakat tentang hal yang mungkin disalahartikan dalam lingkungan publik.
Maraknya penggunaan media sosial ini memunculkan sebuah strategi yang dianggap efektif untuk menggiring opini masyarakat di dunia maya. Strategi tersebut mengerahkan pasukan di dunia maya yang disebut dengan Cyber Troops atau Pasukan Siber. Menelisik tentang Cyber Troops seperti halnya melihat dua sisi mata uang, dimana sebagian dari mereka memberikan sebuah isu yang belum jelas keberadaannya atau hoax untuk membuat sebuah kekacauan, sehingga menimbulkan pro dan kontra dan sebagian dari Pasukan siber lainnya juga bisa memberikan opini membangun untuk memprovokasi masyarakat guna menguntungkan pihak tertentu dengan tujuan tertentu.
Kali ini Tim Halodunia.net membahas tentang Pasukan Siber atau Cyber Troops Polri, dalam hal tersebut Kabid Humas Polda Metro Jaya yang dulu juga sudah mempunyai Tim Cyber andalan kini meng onlinekan kembali Pasukannya untuk menyerang akun-akun palsu yang membuat onar didunia maya. Berikut ini kami beberkan Teori counter Opini dari Kombes Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono :
1. COUNTER OPINI ( OPINI BALIK)
Berita Hoax atau belum jelas kebenarannya bisa kita counter dengan cara memberikan komentar positif dan menyampaikan berita yang sebenarnya dengan syarat disertakan bukti autentik berupa link dari media terpercaya atau media mainstream yang otomatis menaikkan berita yang valid dan bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.
2.PENYEBARAN LINK BERITA DENGAN BANTUAN SEO (Search Engine Optimization)
Seperti yang sudah dijelaskan diatas pada point 1 (satu), bahwa mengcounter sebuah opini tidak perlu dengan kalimat hujatan kasar atau menghina. Cukup dengan penyebaran link link berita yang memanfaatkan SEO sehingga penyebaran berita yang di pelintir atau provokatif bisa lebih ditekan di mesin pencari contoh : Google, yahoo , bing dan lain sebagainya. Dikutip dari penjelasan pakar SEO & IT M. Khoirul Amin S.H., S.Kom., M.Kom.
CATATAN PALING PENTING :
– Gunakan Backlinks Khusus media sosial jika ingin Nama Group, Page , bahkan nama akun Facebook anda akan ter index dan menjadi Nomer 1 Di seluruh mesin Pencari
– Maksimalkan system Crawling Mesin pencari agar link postingan kamu secara otomatis tersebar di Media Sosial
– gunakan layanan indexer online untuk membuat Media Sosial Kamu bisa lansung DO FOLLOW ( di ikuti oleh mesin pencari secara real time )
– Manfaatkan Feeds Media Sosial anda untuk bisa sharing dengan media sosial selain Facebook
Bagi masyarakat pengguna aktif media sosial dihimbau untuk bisa mengantisipasi adanya Cyber Troops yang memberikan informasi bernuansa adu domba. Jangan sampai terprovokasi dengan ramainya opini pada suatu postingan tertentu di dunia maya yang bisa menimbulkan pertentangan, namun belum pasti keakuratan informasinya.